(sumber : https://surabaya.proxsisgroup.com)
Kronologi:
Kebakaran yang melanda Permukiman padat penduduk 165 bangunan. Sementara jumlah penduduk yang kehilangan tempat tinggal mencapai lebih dari 1.200 jiwa. situasi amukan si jago merah berhasil ditaklukan dengan mengerahkan 27 unit mobil pemadam kebakaran. Sedangkan Damkar masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
Data statistik kebakaran di DKI – Jakarta
Data tahun 2018 kebakaran DKI jakarta
Apa itu Korsleting Listrik?
Korsleting listrik umumnya disebabkan karena adanya konduktor positif dan negatif yang terdapat dalam kabel yang berhubungan satu sama lain. Konduktor positif dan negatif yang saling berhubungan tersebut akan menyebabkan hubungan pendek yang menghasilkan arus listrik yang sangat besar pada kabel sehingga akan menghasilkan panas yang luar biasa dalam waktu cepat, biasa energi panas yang dihasilkan ini dapat disertai dengan ledakan yang kuat dengan suhu yang sangat tinggi sehingga dapat membakar benda benda yang ada disekitarnya.
I. SATUAN LISTRIK
Menurut hukum Ohm, Bahwa tegangan yang melalui suatu bahan (bisa penghantar atau beban listrik) berbanding lurus dengan arus yang mengalis melalui bahan tersebut, secara matematis dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Rumus: V = R X I
Dimana:
Daya listrik adalah besarnya energi listrik yang dipergunakan oleh peralatan listrik dengan satuan watt.
Rumus: P = V X I
Pasa kebiasaan sehari-hari banya orang sering menyamakan Watt dengan VA.
Daya listrik yang terpasang dirumah adalah Volt x Ampere, kita dapat melihat lihat MCB didekat meteran bila Arus(I) 4 Ampere dan Tegangan(V) dirumah stabil 220 volt, maka:
Catatan: Untuk keamanan dirumah dari kebakaran pergunakan daya hanya kira-kira 80%.
II. PENYEBAB KEBAKARAN KARENA LISTRIK
1. Kontak Listrik Buruk
Besarnya hambatan listrik pada kontak yang buruk lebih besar dari 0 ohm. Berarti kontak kurang mengalirkan arus. Arus listrik cenderung memaksa melalui kontak, sehingga mengeluarkan panas. Jika dibiarkan, panas semakin lama berubah menjadi kebakaran.
2. Hubung Singkat
Hubung singkat listrik adalah terhubungnya kutub fasa dan kutub netral. Hubung singkat menimbulkan arus sangat besar, yang tidak sesuai dengan desain instalasi. Daya tahan penghantar tidak mampu menanggung arus lebih.
*Kebakaran Karena Listrik
III. POTENSI BAHAYA YANG BERAKIBAT KEBAKARAN
1. Kabel kecil dibebani banyak peralatan listrik (gunakan kabel ukuran besar).
2. Menumpuk T – Kontak
Pakai satu T kontak saja, jika banyak beban yang akan dihubungkan, buatlah cabang listrik baru. Perhatikan cara membuat cabang baru
3. Alat Kontak Panas
Kontak listrik yang kurang menempel akan menimbulkan bunga api. Gejala ini bisa diamati dengan memegang badan alat tersebut. Cara lain bisa juga dengan mendekatkan telinga ke alat tersebut. Kalau terasa panas atau terdengan bunyi gemertak berarti sedang berlangsung lompatan bunga api. Jika dibiarkan lama, badannya akan leleh. Kalau sudah demikian buang saja alat tersebut, dan ganti dengan yang lebih berkualitas.

sumber: kompasiana.com
4. Kabel Telanjang Atau Terkelupas

sumber: kompasiana.com
5. Instalasi Listrik Semrawut
Instalasi semacam ini sering dituding sebagai penyebab kebakaran. Kabel listrik simpang siur sering dijumpai dipasar. Ubah dengan instalasi yang lebih rapih dan teratur. Lakukan perubahan secara bertahap, titik demi titik
6. Kabel sambungan
Sambungan merupakan titik terlemah, karena bisa menimbulkan bunga api. Jangan gunakan kabel dengan sambungan, terutama untuk beban berat, seperti air conditioner atau pemanas listrik. Bila terpaksa menyambung kabel dengan cara yang aman. Cara menyambung kabel yang salah dapat menjadi sumber kebakaran.
7. Tusuk Kontak Tidak Menancap Tepat Pada Outlet Atau T Kontak.
Pada kontaknya terjadi bunga api dan menimbulkan panas. Bila pembungkusnya terbuat dari plastik, akan meleleh. (sering kita menjumpai alat kontak listrik kurang bagus buatannya, karena pembuatannya tidak mengikuti standar).
8. Sambungan Kabel Kurang Bagus
Kabel bersambungan punya umur pakai. Pada titik sambungan akan timbul zat pelapis menghalangi arus listrik. Selanjutnya timbul kondisi antara sambungan dan tidak sehingga menyebabkan panas. Zat pelapis lebih cepat timbul pada sambungan tanpa solder atau cara penyambungan serampangan. Anda dapat membuktikan pada sambungan lama , mudah sekali dibuka ikatannya.
9. Ketika Saklar Dimati–Hidupkan(on-off).
Pada kontaknya terjadi lompatan bunga api. Perbuatan ini jarang menimbulkan kebakaran. Kecuali disekitarnya terdapat banyak uap siap terbakar.
IV. TANDA-TANDA HUBUNG SINGKAT
Dengan terputusnya sekring atau jatuhnya CB. Maka potensi bahaya lenyap. Temukan kesalahan pada cabang tersebut dan perbaiki. Ganti sekring dengan kemampuan sama atau naikkan CB (circuit breaker)
• Bila kejadian ini berlangsung lama (beberapa detik), sementara sekring tidak putus, maka kabel menjadi panas, pembungkus akan terbakar. Sekring gagal mengamankan instalasi listrik.
• Kegagalan menandakan ada kesalahan dalam instalan.
V. PENYEBAB KESALAHAN ANTARA LAIN:
Sekring dan CB merupakan alat pengaman terhadap kebakaran dan kerusakan kabel listrik. Sekali sekring putus maka harus diganti.
VI. BATAS PEMAKAIAN ALAT LISTRIK
VII. PENGGUNAAN ALAT KONTAK LISTRIK
• Alat kontak kualitas prima (export quality)
Ciri alat kontak ini bisa dilihat dari konstruksi yang kokoh dan dibuat oleh perusahaan yang cukup terkenal. Bidang kontaknya cukup luas. Penggunaan yang aman adalah di bawah 80% kemampuan maksimal.
• Alat kontak kualitas biasa (non-export quality)
Cirinya konstruksi kurang kokoh, mudah longgar dan desaign tidak bagus, Batas penggunaan di bawah 50% kemampuan maksimal. Peralatan rumah tangga yang memakai beban besar perlu mendapat perhatian serius. Peralatan tersebut antara lain: Kompor listrik, Oven listrik, microwave, penyejuk udara (air conditioner), pemanas air listrik (heater), gunakan outlet dan tusuk kontak yang berkualitas prima dan sesuai kemampuan.
• Membuat Cabang listrik baru
Sering kali kita perlu menambah sendiri percabangan listrik baru karena outlet yang tersedia masih kurang, Cara pembuatan harus mengindahkan aturan instalasi listrik. Membuat secara sembarangan berbahaya bagi pengguna listrik itu sendiri. Aturan pembuatan Cabang baru adalah. Kapasitas daya cabang baru masih sanggup ditanggung oleh cabang lama. Jumlah daya listrik yang dipasang pada cabang baru tidak melebihi kemampuan cabang baru (gunakan sesuai kemampuan).
VIII. KESELAMATAN

Test Infrared Camera
IX. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN:
1. Stop Kontak Dan Steker
2. Kabel Listrik
3. Panel dan Alat Pengaman:
X. MENGAPA PROTEKSI DIPERLUKAN:
XI. PROTEKSI YANG DIPERLUKAN HARUS MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT: